Senin, 23 Desember 2013

Prestasi Olahraga dan Harga Diri Bangsa

SEA GAMES MYANMAR 2013 telah berakhir pada 22 Desember 2013 dengan menempatkan INDONESIA pada peringkat ke-4 dibawah Thailand,Myanmar dan Vietnam. Hasil yang buruk setelah berhasil menjadi juara umum SEA GAMES 2011 sebagai tuan rumah. Apakah untuk menjadi  juara umum harus menjadi tuan rumah? Thailand bisa juara umum di kandang Myanmar membuktikan persiapan dan keseriusan lebih utama daripada menunggu menjadi tuan rumah untuk menjadi  juara umum.  Era reformasi sejak 1998 tidak menyentuh reformasi dalam pembinaan prestasi olah raga tanah air. Berturut-turut sejak SEAGAMES  pasca reformasi tahun 1999, 2001, 2003, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013 hanya tahun 2011 berhasil menjadi  juara umum karena factor tuan rumah. Arena SEA GAMES ibarat kelas tarkam (antar kampong) Negara ASEAN jika dibandingkan arena ASIAN GAMES dan OLYMPIC GAMES. Jika factor politik menjadi kambing hitam sesungguhnya Thailand lebih seru dan kacau situasi politiknya. Jika factor ekonomi menjadi kambing hitam hampir semua negara ASEAN mengalami dampak krisis moneter tahun 1997/1998. Vietnam dan Myanmar yang lebih miskin daripada Indonesia bisa nomor 2 dan 3, maka alasan ekonomi bukanlah sebagai penyebab. Pada masa perang dingin,negara-negara blok komunis yang identik dengan kemiskinan mendominasi Olimpiade yaitu Uni Soviet di peringkat pertama dan Jerman Timur di peringkat kedua sampai dengan Olimpiade Seoul 1988. Setelah glasnost dan perestroika Uni Soviet  1990 serta penyatuan Jerman tahun 1991 yang diikuti tumbangnya negara-negara komunis dominasi olahraga beralih ke blok kapitalis USA mulai Olimpiade Barcelona 1992.
Prestasi olahraga adalah harga diri bangsa. Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto adalah pemimpin yang menyadari pentingnya prestasi olahraga sebagai harga diri bangsa. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara yang terbesar di Asia Tenggara tidak layak prestasi olahraganya dibawah negara-negara dalam satu kawasan. Presiden Soekarno membawa prestasi olahraga Indonesia mampu unjuk gigi di arena Asian Games, Olimpiade dan GANEFO. Presiden Soeharto membawa prestasi olahraga Indonesia selalu menjadi juara umum SEAGAMES kecuali tahun 1985 dibawah Thailand sebagai tuan rumah.
Sepakbola sebagai olahraga rakyat juga tidak luput dari perhatian serius Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto. Tahun 1954 Presiden Soekarno melobi Presiden Jugoslavia untuk mendatangkan pelatih hebat Antun Pogacnic yang berhasil membawa tim nasional sepakbola menjadi macan Asia. Presiden Soeharto tidak kalah hebat dengan menempatkan sekretaris militernya Marsekal Madya Penerbang Purnawirawan Kardono sebagai ketua umum PSSI  tahun 1983 – 1991 dengan prestasi medali emas SEA GAMES 1987 dan 1991. Tahun 1985/1986 dalam kualifikasi piala dunia Mexico 1986 tim nasional sepak bola Indonesia hanya kalah bersaing dengan Korea Selatan di zona Asia. Kebijakan spektakuler PSSI era Kardono antara lain melarang pemain asing dalam kompetisi Galatama. Kebijakan tersebut menjadikan talenta-talenta sepakbola asli Indonesia mendapat tempat untuk maju dan berkembang. Alhasil sejak Kardono tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI prestasi sepakbola merosot drastis. Penyatuan liga perserikatan dan galatama menjadi Liga Indonesia pada 1994 sebagai awal petaka. Keran pemain asing dibuka lebar, kabupaten/kota bisa membentuk tim sepakbola dengan APBD-nya. Kompetisi sepakbola menjadi meriah tetapi hanya rame ing pamrih sepi ing gawe. Hingar bingar kompetisi sepakbola tidak mampu melahirkan tim nasional yang berkualitas. Talenta-talenta muda tidak mendapat prioritas line up karena orientasi instan mengontrak pemain asing. Prestasi sepakbola Indonesia kini bertumpu pada timnas U19 yang akan berlaga di Piala Asia U19 th2014 dan meraih asa di Piala Dunia U20 th2015. Metode pembinaan yang efektif dan efisien dengan penuh integritas serta tanggungjawab sebagai modal utama dalam meraih prestasi. Andaikan uang negara yang dikorupsi dalam proyek olahraga Hambalang untuk membina atlet potensial tentu hasil SEA GAMES bisa lebih baik. Andaikan dana APBD yang digunakan untuk mengontrak pemain sepak bola asing dan sebagian untuk mengatur jalannya pertandingan digunakan untuk membina pemain muda akan banyak pelapis timnas U19. KORUPSI mengatasnamakan kegiatan olahraga sebagai pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur olahraga raga, sportifitas, kerja keras dan fairplay. 

Jumat, 20 Desember 2013

Desember bulan Strategi dan Evaluasi

Desember bisa menjadi akhir,pertengahan atau awal dari sebuah program kerja bisnis maupun keluarga. Sebuah keluarga tidak ada salahnya menyusun neraca dan kinerja keuangan untuk mengetahui profil keluarga sejahtera, pas-pasan atau dhuafa karena saldo hutang lebih besar daripada aset. Bagi sebuah organisasi bisnis atau nirlaba Desember menjadi akhir tutup buku alias clossing dengan catatan profit,loss or draw. Untuk laporan keuangan yang belum update terasa sulit untuk melakukan evaluasi serta menyusun strategi. Laporan keuangan sebagai salah satu indikator sukses kinerja organisasi penting untuk segera dipastikan asumsi pendapatan2 dan biaya2-nya agar terdeteksi tingkat kesehatan keuangan organisasi. Terlambat melakukan clossing laporan keuangan 2013 bisa jadi terlambat mendiagnosa kondisi keuangan organisasi sehingga menimbulkan efek terlambat menyusun strategi tahun 2014. Idealnya memasuki bulan Desember laporan keuangan sudah update per.30 Nopember dengan tambahan update harian/mingguan selama Desember. Untuk lembaga pendidikan, bulan Desember sebagai masa akhir semester gasal sebagai bekal evaluasi dan strategi menuju semester genap.  Liga Inggris dan Italy menjadikan Desember sebagai isyarat paruh musim kompetisi memasuki second leg sudetto, medioker atau degradasi. Desember juga biasanya diramaikan dengan bursa transfer pemain baru menghangatkan musim dingin serta liburan natal serta tahun baru bagi sebagian besar klub Eropa. Dunia olahraga Indonesia juga menjadikan Desember 2013 dan SEA Games sebagai evaluasi pembinaan olahraga sekaligus strategi menuju 2014,AsianGames,sepakbola Piala AFF dan putaran final sepakbola piala Asia U-19. Sebagai pribadi Desember bisa menjadi bulan muhasabah diri evaluasi sebagai pribadi yang beruntung atau bangkrut. Skor amal kebaikan vs keburukan bisa menjadi bahan evaluasi. Posisi kas di dompet, tabungan, deposito, aset kendaraan, rumah, tanah vs saldo cicilan angsuran pinjaman tahun berikutnya perlu dievaluasi. Ayo jadikan Desember2013 sebagai pijakan strategi menyongsong 2014 yang penuh makna. Biarpun punya utang yang penting sudah ketemu caranya bayar/bukan caranya ngemplang lho! Tidak ada kebahagian selain ketika masih diberikan kesadaran untuk memahami kekurangan dan kesempatan memperbaiki kekurangan dengan langkah yang lebih baik, terencana dalam ridla Tuhan Yang Maha Esa. Songsong 2014 sebagai tahun penuh gairah karena ada World Cup Brazil, Putaran Final Piala Asia U-19 (dan...pemilu bagi yang perlu)