SEA
GAMES MYANMAR 2013 telah berakhir pada 22 Desember 2013 dengan menempatkan
INDONESIA pada peringkat ke-4 dibawah Thailand,Myanmar dan Vietnam. Hasil yang
buruk setelah berhasil menjadi juara umum SEA GAMES 2011 sebagai tuan rumah.
Apakah untuk menjadi juara umum harus
menjadi tuan rumah? Thailand bisa juara umum di kandang Myanmar membuktikan
persiapan dan keseriusan lebih utama daripada menunggu menjadi tuan rumah untuk
menjadi juara umum. Era reformasi sejak 1998 tidak menyentuh
reformasi dalam pembinaan prestasi olah raga tanah air. Berturut-turut sejak
SEAGAMES pasca reformasi tahun 1999, 2001,
2003, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013 hanya tahun 2011 berhasil menjadi juara umum karena factor tuan rumah. Arena
SEA GAMES ibarat kelas tarkam (antar kampong) Negara ASEAN jika dibandingkan
arena ASIAN GAMES dan OLYMPIC GAMES. Jika factor politik menjadi kambing hitam
sesungguhnya Thailand lebih seru dan kacau situasi politiknya. Jika factor
ekonomi menjadi kambing hitam hampir semua negara ASEAN mengalami dampak krisis
moneter tahun 1997/1998. Vietnam dan Myanmar yang lebih miskin daripada
Indonesia bisa nomor 2 dan 3, maka alasan ekonomi bukanlah sebagai penyebab.
Pada masa perang dingin,negara-negara blok komunis yang identik dengan
kemiskinan mendominasi Olimpiade yaitu Uni Soviet di peringkat pertama dan
Jerman Timur di peringkat kedua sampai dengan Olimpiade Seoul 1988. Setelah
glasnost dan perestroika Uni Soviet 1990
serta penyatuan Jerman tahun 1991 yang diikuti tumbangnya negara-negara komunis
dominasi olahraga beralih ke blok kapitalis USA mulai Olimpiade Barcelona 1992.
Prestasi
olahraga adalah harga diri bangsa. Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto
adalah pemimpin yang menyadari pentingnya prestasi olahraga sebagai harga diri
bangsa. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara yang terbesar di Asia
Tenggara tidak layak prestasi olahraganya dibawah negara-negara dalam satu
kawasan. Presiden Soekarno membawa prestasi olahraga Indonesia mampu unjuk gigi
di arena Asian Games, Olimpiade dan GANEFO. Presiden Soeharto membawa prestasi
olahraga Indonesia selalu menjadi juara umum SEAGAMES kecuali tahun 1985
dibawah Thailand sebagai tuan rumah.
Sepakbola
sebagai olahraga rakyat juga tidak luput dari perhatian serius Presiden
Soekarno dan Presiden Soeharto. Tahun 1954 Presiden Soekarno melobi Presiden
Jugoslavia untuk mendatangkan pelatih hebat Antun Pogacnic yang berhasil
membawa tim nasional sepakbola menjadi macan Asia. Presiden Soeharto tidak
kalah hebat dengan menempatkan sekretaris militernya Marsekal Madya Penerbang
Purnawirawan Kardono sebagai ketua umum PSSI tahun 1983 – 1991 dengan prestasi medali emas
SEA GAMES 1987 dan 1991. Tahun 1985/1986 dalam kualifikasi piala dunia Mexico
1986 tim nasional sepak bola Indonesia hanya kalah bersaing dengan Korea
Selatan di zona Asia. Kebijakan spektakuler PSSI era Kardono antara lain
melarang pemain asing dalam kompetisi Galatama. Kebijakan tersebut menjadikan
talenta-talenta sepakbola asli Indonesia mendapat tempat untuk maju dan
berkembang. Alhasil sejak Kardono tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI
prestasi sepakbola merosot drastis. Penyatuan liga perserikatan dan galatama
menjadi Liga Indonesia pada 1994 sebagai awal petaka. Keran pemain asing dibuka
lebar, kabupaten/kota bisa membentuk tim sepakbola dengan APBD-nya. Kompetisi
sepakbola menjadi meriah tetapi hanya rame ing pamrih sepi ing gawe. Hingar
bingar kompetisi sepakbola tidak mampu melahirkan tim nasional yang
berkualitas. Talenta-talenta muda tidak mendapat prioritas line up karena orientasi
instan mengontrak pemain asing. Prestasi sepakbola Indonesia kini bertumpu pada
timnas U19 yang akan berlaga di Piala Asia U19 th2014 dan meraih asa di Piala
Dunia U20 th2015. Metode pembinaan yang efektif dan efisien dengan penuh
integritas serta tanggungjawab sebagai modal utama dalam meraih prestasi.
Andaikan uang negara yang dikorupsi dalam proyek olahraga Hambalang untuk
membina atlet potensial tentu hasil SEA GAMES bisa lebih baik. Andaikan dana
APBD yang digunakan untuk mengontrak pemain sepak bola asing dan sebagian untuk
mengatur jalannya pertandingan digunakan untuk membina pemain muda akan banyak
pelapis timnas U19. KORUPSI mengatasnamakan kegiatan olahraga sebagai
pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur olahraga raga, sportifitas, kerja keras
dan fairplay.