Senin, 10 Juni 2013

Jebakan Pasive Income

Pasive income sebuah istilah dipopulerkan oleh Robert Kiyosaki yang artinya kurang lebih demikian, kemampuan individu/ seseorang mendapatkan penghasilan tanpa harus bekerja dengan memanfaatkan aset produktif yang menghasilkan income secara rutin. Pertanyaan selanjutnya adalah darimana mendapatkan aset produktif sebagai sumber pasive income tersebut ? Logika yang sehat yaitu dengan membangun aset produktif pada masa produktif atau masa dimana seseorang masih sanggup berkarya dan produktif berpenghasilan. Beberapa bentuk pasive income yang diperoleh dengan cara sehat antara lain dana pensiun, hasil investasi, royalty dan lain-lain. Untuk membangun aset produktif pada masa produktif diperlukan kedisiplinan dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran agar terjadi surplus sebagai bahan investasi aset produktif. Hal yang banyak dipahami secara salah dalam mempersiapkan pasive income sbb : -keinginan untuk sesegera mungkin berhenti bekerja karena tidak menikmati pekerjaan dan menganggap bekerja sebagai beban, bukan sebagai bagian dari beribadah pada Allah SWT. -Sebagai akibat dari keinginan cepat berhenti bekerja maka terjadi kecenderungan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya untuk membangun aset produktif tanpa mempertimbangkan halal haram sumber harta dan cara perolehannya. Sebelum berkeinginan untuk segera istirahat dari kerja dengan mengandalkan pasive income alangkah indahnya jika merenungkan kisah hartawan hebat berikut ini : -Syeikh Sulaiman Ar Rajhi milionaire Arab Saudi (warga negara biasa bukan kerabat kerajaan) pemilik bank Islam terbesar di dunia baru pensiun pada usia 80 tahun dengan menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada putra-putrinya. Beliau tidak sepenuhnya pensiun karena masih melakukan kontrol dengan waktu kerja ba’da subuh hingga ba’da isya. ( sumber : Forbes) -Dahlan Iskan tetap menikmati pekerjaan sebagai Dirut PLN pada usia 58 tahun dan menteri BUMN pada usia diatas 60 tahun dalam kondisi liver cangkokan walaupun memiliki pasive income sebagai chairman Group Jawa Pos. -Ir.Ciputra konglomerat properti masih bekerja dalam usianya diatas 80 tahun dan memiliki doa khusus kepada Tuhannya yaitu agar diizinkan tetap bekerja kelak setelah mati walaupun ditempatkan di neraka. -Hartono bersaudara bos Djarum dan pemegang saham BCA orang kaya nomor.1 di Indonesia tidak pernah memikirkan hartanya dan masih menikmati kerja dalam usia diatas 80 tahun. Mereka menikmati pekerjaannya dan sekaligus membangun aset produktifnya sebagai pasive income yang terus bertumbuh dan berkembang karena bekerja dengan cinta. Sementara beberapa orang dengan logika kurang sehat mengumpulkan aset sebanyak-banyaknya dari hasil yang tidak sah demi kehidupan yang nyaman di hari tua. Alih-alih bahagia di hari tua, penyesalan selalu datang terlambat ketika masa tuanya harus berurusan dengan KPK. Mari nikmati kerja secara produktif dan hidup efektif efisien sebagai gaya hidup sehingga pasive income secara otomatis akan terbangun. Saat pasive income sudah terbangun maka ketika mengabdi untuk masyarakat sebagai kepala daerah atau anggota dewan tidak perlu main-main anggaran untuk memperkaya diri. Atau bergaya bersih sementara mengatur bisnis politiknya meminjam tangan orang lain.